Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia

Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia

Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia

Pelangi Casino Lounge – Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia , Ada benarnya juga kata orang, “Cinta pada Pandangan Pertama adalah Wujud dari Cinta Sejati,”. Tak melulu seputar romansa antardua insan, perkara cinta padangan pertama juga bisa datang untuk komitmen pada klub sepak bola bernama Chelsea.

Waktu itu cuaca sedang panas-panasnya karena merupakan musim kemarau yang berlangsung pertengahan 2000. Hegemoni Piala Eropa 2000 sedang merambah di seluruh penjuru bumi, tak terkecuali Indonesia.

Berbagai berita mengenai perhelatan Piala Eropa edisi ke-11 mulai disajikan mayoritas media konvensional, yang berbahan kertas maupun elektronik. Meskipun porsinya tak sebesar berita politik yang masih hangat menggelora saat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.

Buat anak berusia delapan tahun, politik tentu tak mampu menggugah rasa penasaran. Topik kinerja Presiden Abdurrahman Wahid dan Menterinya di Kabinet Persatuan Nasional-nya tak masuk hitungan pembicaraan tongkrongan, melainkan murid Sekolah Dasar Negeri di Kota Bogor sedang hangat-hangatnya membicarakan Piala Eropa.

Namun, Cerita Bola edisi kali ini bukanlah tentang Piala Eropa atau kemenangan Timnas Prancis dalam menggaet gelar bergengsi itu. Melainkan tentang Chelsea, klub yang waktu itu sebenarnya belum masuk hitungan di percaturan gelar Premier League.

Semua berawal pada momen di mana penulis ingin membeli poster panduan Piala Eropa yang berisi jadwal dan kolom hasil pertandingan.

Poster semacam itu pada masanya adalah starter pack wajib untuk menonton sepak bola sebulan penuh.

Setelah poster dalam genggaman, penjual menyodorkan sesuatu lainnya. Sebuah poster berisi kumpulan pemain dengan jersey biru cerah yang berpose di dalam stadion, belakangan baru saya tahu itu adalah skuad Chelsea 1999/2000.

“Ini Chelsea calon klub hebat. Ada Si Zola, pemain hebat itu,” kurang lebih begitulah rayuan maut dari sang penjual ketika itu.

Tanpa pikir panjang, saya langsung membeli poster tersebut plus poster sebelumnya agar harganya genap menjadi Rp1.500. Padahal, saya tak mengenal Chelsea, apalagi Si Zola (Gianfranco Zola) namanya masih asing terdengar buat telinga penggemar gim konsol Crash Bandicoot di PlayStations 1 itu.

Mungkin banyak dari kita yang memilih klub sepak bola berdasarkan warna favorit. Dalam otak saya bisa saja ketika itu berasumsi.

DAPATKAN KEMENANGAN PULUHAN JUTA HANYA DI WWW.PELANGILIVE.NET

Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia

Berkembang karena Luka
Romansa Chelsea Analogi Cinta Pandangan Pertama dan Komitmen Tetap Setia

Pelangi Live Casino – Seseorang pernah berkata pada saya, Ketika Diperkuat Luka, maka Cinta akan Semakin Nyata. Hal itu ternyata saya rasakan setelah final Liga Champions 2007/2008.

Semenjak Liga Inggris tak disiarkan televisi nasional, hubungan saya dengan Chelsea agak merenggang. Maklum, ketika itu televisi nasional lebih memilih menyiarkan Liga Italia dan akses untuk menonton pertandingan secara streaming tidak mudah seperti sekarang.

Harapan satu-satunya adalah ketika Chelsea berlaga di Liga Champions dan bertemu lawan yang bisa menaikkan rating televisi. Walhasil, pertandingan itu pasti disiarkan.

Sepanjang fase grup, Chelsea di bawah asuhan Avram Grant yang menjadi suksesor Jose Mourinho, tampil digdaya dengan meraih tiga kemenangan dan tiga kali imbang. Kubu Stamford Bridge melaju tanpa hambatan ke babak 16 besar dengan predikat juara grup.

Chelsea kemudian mendepak Olympiakos, Fenerbahce, hingga Liverpool. Pada laga pamungkas, terwujudlah All English Final dengan mempertemukan Chelsea versus Manchester United.

Pertandingan yang sangat menguras emosi buat siapa saja yang menyaksikannya. Kali ini, saya yang sudah menginjak usia 16 tahun sedikit banyak mulai paham sepak bola.

Manchester United membuka keunggulan melalui Cristiano Ronaldo pada menit ke-26 sekaligus membuat gemuruh di Luzhniki Stadium. Beruntung Chelsea mampu mencetak gol penyeimbang pada menit ke-45 melalui Frank Lampard.

Pada babak kedua hingga perpanjangan waktu tak ada gol tercipta. Hingga akhirnya laga berlanjut pada drama adu penalti.

Chelsea selangkah lagi meraih trofi Si Kuping Besar karena empat eksekutor awal seperti Michael Ballack, Belletti, Lampard, dan Ashley Cole sukses melakukan tugasnya. Adapun Manchester United dalam posisi tertinggal karena hanya Ronaldo yang gagal pada empat eksekutor awal.

Drama dimulai pada tendangan kelima saat Luis Nani berhasil mencetak gol. Tiba giliran John Terry, semuanya akhirnya hancur. Sang Kapten terpeleset sebelum sukses menendang bola.

Minimal Deposit 20ribu 
Minimal Withdraw 50ribu

Bonus New Member 10%

Bonus Deposit HARIAN 10% ( MAX 100k, TO 3x )

Bonus ROLLINGAN 0.8% ( CASINO )

Bonus Refferal 0.5% ( All Game )

Game :

Roulette

Sicbo

Baccarat

Dragon Tiger

Sabung Ayam

Game Lainnya / slots

Silakan Hubungi kami

LINK :

pelangilive.org


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *