Ini Alasan Tulisan Tangan Dokter yang Susah Dibaca dan Bahayanya

Ini Alasan Tulisan Tangan Dokter yang Susah Dibaca dan Bahayanya

Ini Alasan Tulisan Tangan Dokter yang Susah Dibaca dan Bahayanya

Suatu saat bisa saja rekam Harus di buka saat pasien bermasalah sehingga tulisan tangan Dokter tidak boleh mirip cakar ayam.

Pelangi Casino Sudah menjadi rahasia namun jika seorang dokter memiliki tulisan tangan yang sulit untuk di baca oleh para pasiennya.

Bagi masyarakat awam, akan menganggap tulisan dokter baik di catatan kesehatan maupun di dalam resep sulit untuk di pahami.

Tak sedikit jika banyak masyarakat yang bingung dalam membaca tulisan Dokter. Terlebih lagi jijka dalam keadaan genting.


Baca Juga :Berita Viral , Ibu – Ibu Terobos Palang Kereta

Walaupun tak semua dokter memiliki bentuk tulisan tangan yang buruk, namun sayangya stigma masyarakat akan menganggap jika tulisan Dokter memang sulit di baca,

Bukan hanya di Indonesia, namun beberapa kejadian juga dialami oleh masyarakat di luar negeri yang tak mampu membaca tulisan dokter. Sebenarnya apa alasan Dokter memiliki tulisan tangan yang sulit di baca ?


Alasan Dokter Miliki Tulisan Tangan Yang Buruk

Ini Alasan Tulisan Tangan Dokter yang Susah Dibaca – Di lansir daru Huff Post , Gary Larson seorang direktur medis mengatakan bahwa dalam menempuh pendidikan kedokteran.

Kebanyakan semua catatan di lakukan dengan media elektronik. Bahkan ia hanya menulis sekali mata kuliah selama 170 pertemuan di kelasnya.


Para Calon Dokter akan lebih sering menggunakan tanganya untuk praktik operasi dan sebagainya. Setelah menjadi dokter mereka di wajibkan menulis catatan riwayat kesehatan pasien denga tulisan tangan. Hal itu tentunya sangat kaku karena tidak terbiasa menulis.


Ini Alasan Tulisan Tangan Dokter yang Susah Dibaca – Berbeda alasan menurut Celine Thum , MD seorang di rektur medis ParaDocs Worldwide mengatakan bahwa.


” Di bidang medis, ilmu yang tidak di dokumentasikan ( di tulis ), maka mustahil di lakukan”. Ungkapnya.


Bidang Medis

Ia menambahkan bahwa bekerja di bidang medis, hal sekecil apapun perlu dicatat di dalam riwayat kesehatan pasien. Ditambah lagi jam kerja yang panjang bagi seorang dokter dengan banyaknya catatan riwayat pasien yang harus ditangani adalah salah satu pekerjaan yang melelahkan.


Jika Anda benar-benar menulis selama 10 hingga 12 jam sehari dengan tulisan tangan, maka tangan Anda tidak akan bisa melakukannya,” kata Ruth Brocato, MD seorang kepala dokter perawatan di mercy Medical Center.


Kebanyakan tulisan tangan dokter memburuk sepanjang hari karena otot-otot tangan kecil itu menjadi terlalu banyak bekerja, menurut Asher Goldstein MD seorang dokter dari Pusat Manajemen Genesis Pain Centers.


Pekerjaan menjadi dokter bukanlah sekedar mengobati pasien. Mereka harus mencatat semua catatan kesehatan pasien yang mereka tangani. Terlebih lagi jika dokter telah selesai mengecek satu pasien, mereka akan bergegas ke pasien berikutnya.


Menurut dr. Brocato, dokter akan lebih sering dan lebih peduli memberikan waktunya untuk pasien jika pasien bertanya sesuatu ketimbang memikirkan untuk memperbagus tulisan mereka karena otot-otot ditangan mereka yang terlalu banyak bekerja.


dr. Brocato juga menambahkan sebenarnya dalam menulis dokter sudah melakukan dengan hati-hati. Saat pasien menyerahkan catatan resep kepada apoteker, maka apoteker akan mengerti maksudnya. Walaupun pasien hanya menganggap tulisan itu adalah coretan tak bermakna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *